Oleh : Nina Iryani S.Pd
Pendidikan berfungsi sebagai penerang setelah kegelapan. Pengetahuan dan skill tidak didapat tanpa pendidikan dan pembinaan. Sayangnya pendidikan kini dipermahal oleh keadaan buah dari sekuler.
Manusia berusaha terus-menerus berharap ada perubahan dan cita-cita melalui belajar di bangku sekolah dan perguruan tinggi, kini seolah hanya jadi mimpi semata tersekat oleh mahalnya biaya pendidikan.
Tak heran masyarakat banyak yang tidak mengenyam pendidikan. Apalagi bagi mereka di daerah yang jauh dari perkotaan, banyak dari mereka yang jangankan mengenyam pendidikan di perguruan tinggi, untuk bisa sekolah hingga jenjang SMA saja, harus banting tulang. Dengan keterbatasan kemampuan akhirnya ada yang putus sekolah bahkan tidak sekolah akibat tekanan hidup yang untuk makan saja sulit.
Sejak tahun 2000, melalui UU Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum Milik Negara (PTN-BHMN). Dengan pemberlakuan UU PTN-BHMN, negara bukan menambah, tetapi justru memangkas anggaran biaya pendidikan tinggi. Lalu untuk menutupi kekurangannya, PTN dan kampus diberi otonomi seluas-luasnya untuk mencari sumber dana sendiri. Anggaran pendidikan hanya 20 persen dari APBN negara untuk membiayai 85 PTN diseluruh Indonesia.
Menurut Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) 2021, hanya ada 8,31 persen penduduk Indonesia dengan pendidikan di level S1 hingga S3. Seolah cita-cita menuju Indonesia emas hanya mimpi semata.
Allah berfirman:
“Allah meninggikan orang-orang yang beriman dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Allah maha tau atas apa yang kalian kerjakan”
(TQS. Al-muhadilah ayat 11).
Rasullullah SAW bersabda:
“Meraih ilmu itu wajib atas setiap muslim.” (H.R Ibnu Majah).
Allah juga berfirman:
“Tidak sepatutnya bagi kaum mukmin itu pergi semuanya (ke Medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan diantara mereka beberapa orang memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberikan peringatan kepada kaumnya jika mereka telah kembali, supaya mereka itu dapat menjaga diri mereka.”
(TQS. At-Taubah ayat 122).