Oleh: Yani Astuti
(Ibu Rumah Tangga)
Indonesia dikenal sebagai negara dengan kekayaan alam yang luas. Namun miris, rakyatnya justru dimiskinkan karena penerapan sistem yang salah. Sepertinya di tengah kebobrokan sistem saat ini, mustahil akan menyejahterakan rakyatnya. Lantas, di mana peran negara sebagai raa’in?
Di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, pada Jum’at pagi 8 November 2024, terdapat pembagian susu gratis kepada warga di kawasan Simpang Lima Boyolali kota. Pembagian susu gratis menghabiskan 500 liter dalam sekejap, sekitar 15 menit saja. Hal tersebut dibagikan oleh sejumlah peternak dan pengepul susu karena adanya pembatasan dari Industri Pengolahan Susu untuk menerima pasokan susu sebagaimana diwartakan oleh tempo.com.
Dengan stok yang mencapai puluhan ribu liter tersebut, mereka tidak hanya membagikan kepada warga. Peternak dan pengepul susu sapi di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah juga membuat aksi pembuangan susu dengan cara mandi susu di jalan. Tak hanya itu, mereka juga membuang susu dengan membawa susu hasil panen peternak ke tempat pembuangan akhir (TPS). (kumparan.com, 9-11-2024)
Pembuangan susu tidak hanya terjadi di Kabupaten Boyolali, tetapi kejadian serupa juga terjadi di Pasuruan, Jawa Timur. Hal ini diakibatkan pasokan susu yang dibatasi oleh Industri Pengolahan Susu. Hal tersebut membuat Wakil Ketua DPR RI Saan Mustofa angkat bicara. Dirinya mengatakan, seharusnya pemerintah memberikan perhatian kepada para petani atau peternak, di Akademi Bela Negara Partai Nasdem, Jakarta, Sabtu (9-11-2024).
Menyebabkan Kerugian
Adanya pembatasan penerimaan pasokan susu yang dialami peternak dan pengepul susu merupakan suatu kerugian. Kerugian tersebut bahkan mencapai ratusan juta rupiah. Bagaimana tidak! Ada sekitar 800 peternak dalam setiap harinya dapat menghasilkan susu hingga 10 ribu liter. Sedangkan total susu yang terbuang hingga 33 ribu liter dalam waktu dua minggu terakhir.
Sesungguhnya aksi pembuangan susu yang dilakukan para peternak dan pengepul susu, tidak lain hanya menunjukkan rasa kecewa dan protes. Hal ini dilakukan karena Industri Pengolahan Susu (IPS) membatasi penerimaan pasokan susu. Alasan tersebut merupakan sebuah dalih bahwa pada kenyataannya negara melakukan impor susu. Impor susu inilah yang diduga penyebabkan peternak susu mengalami kesulitan menyalurkan hasil panennya ke industri pengolahan susu. Ditambah lagi adanya program makan bergizi gratis, susu yang akan diberikan diperoleh dari impor.