Oleh Reka Nurul Purnama
Pendidik Generasi
Pilkada akan segera diselenggarakan di beberapa wilayah. Sosok yang akan memimpin daerah nanti tentu sangat ditunggu-tunggu akan memberikan perubahan baru yang lebih maju. Termasuk menyongsong pemilihan Gubernur Jawa Barat yang segera digelar dalam Pilkada 2024. Sejumlah tokoh muda melontarkan kriteria calon pemimpin yang diharapkan.
Kriteria calon pemimpin disebutkan oleh tokoh muda TB Raditya Indrajaya. Sosok yang akrab dipanggil H. Didit mengungkapkan Pemimpin yang dibutuhkan Jawa Barat adalah sosok yang memahami pentingnya menjaga keseimbangan di antara empat pilar utama kehidupan: spiritualitas, keluarga, masyarakat, dan alam. (Tribun Jabar News)
Tentu boleh saja siapapun menyatakan harapannya terkait kriteria pemimpin yang ideal dan diharapkan. Pada hakikatnya hal itu adalah hal wajar. Sangat wajar masyarakat menginginkan apalagi tokoh masyarakat menginginkan sosok ideal pemimpin nanti. Apalagi kalau yang sudah terlihat tampak kekurangan atau ketidakadilannya terhadap rakyat selama masa kepememimpinnya. Perubahan menuju lebih baik dalam hal kecil ataupun hal besar semisal perubahan pada seorang pemimpin adalah alamiah yang di inginkan seluruh manusia.
Hanya saja jika sarana untuk mewujudkan harapan itu tidak mengikuti kehendak keinginan pemilik alam semesta, yakni Allah Swt., dalam kata lain tunduk terhadap syariat, maka harapan hanya tinggal harapan. Misalnya, dalam kepemilikan umum, sumber daya alam (SDA) merupakan milik umum dalam Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, yaitu Pasal 33 ayat (3):
“Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.” Begitupun di dalam Islam, yakni memandang padang rumput, api dan air adalah milik umum yang harus dikelola oleh negara yang hasil dari pengelolaannya adalah untuk seluruh masyarakat,
Dalam sebuah hadis Rasulullah bahwa, “Kaum muslim berserikat dalam tiga perkara yaitu padang rumput, air, dan api.” (HR. Abu Dawud dan Ahmad)