Oleh : Wa Ode Sukmawati, S.E
Setahun sudah, Israel menampakkan kebengisannya terhadap dunia dengan membumi hanguskan hampir seluruh wilayah Palestina. Rakyat Palestina yang tersisa saat ini sedang berusaha bertahan hidup ditengah riuhnya suara bom yang tiada henti menerjang wilayah mereka. Israel terus menerus menyerang Palestina tanpa belas kasih.
Dilansir dari Republika.co.id “Rumah sakit telah diserang dan para pekerja kesehatan telah ditahan. Tempat penampungan telah kosong dan dibakar,” kata Joyce Msuya, pejabat senior sementara PBB untuk urusan kemanusiaan dan koordinator bantuan darurat. “Kekerasan Israel itu telah mengakibatkan ratusan waega Palestina dilaporkan tewas, dengan puluhan ribu sekali lagi terpaksa melaeikan diri” dikutip dari Anadolu, Ahad (27/10/2024).
Sejarah terus berulang, Israel dengan backingannya Amerika Serikat tak mampu dihentikan. Bahkan penguasa di negeri-negeri muslim tak bisa berbuat apa-apa. Dunia seolah tak berdaya menyaksikan kebiadaban Israel. Para penguasa hanya mampu mengecam dan mengecam, hanya bisa beretorika. Bahkan PBB pun tak dapat menghentikan genosida yang terjadi di Palestina. Lantas, pada siapa dunia harus berharap?
Tentu masyarakat tak tinggal diam melihat pemimpinnya yang hanya diam tak berkutik. Masyarakat dunia mengirimkan bantuan untuk rakyat Palestina agar tetap bisa melangsungkan hidup. Melakukan pemboikotan terhadap produk-produk yang terafiliasi dengan Israel, juga mengisi hari-hari mereka dengan mendoakan rakyat Palestina. Namun, tentu itu semua tidak cukup untuk membebaskan Palestina.
Hilangnya Hubungan Aqidah Umat Islam Akibat Sekat Nasionalisme
Hari ini kita hidup pada naungan sistem kapitalisme yang menjunjung tinggi nasionalisme. Benar saja, sekat-sekat nasionalisme telah berhasil menghalangi umat muslim untuk membantu membebaskan Palestina dari cengkraman penjajah. Karena umat muslim telah terpecah belah, umat Islam saat ini hanya sibuk memikirkan negerinya masing-masing. Ikatan aqidah seolah tak ada artinya, tenggelam diatas sekat nasionalisme produk buatan kafir penjajah.