Opini

Ilusi Keadilan Dalam Sistem Demokrasi

72
×

Ilusi Keadilan Dalam Sistem Demokrasi

Sebarkan artikel ini

Pembebasan hukuman pada Donald Tanur oleh Pengadilan Surabaya, sungguh mengejutkan, dimana Donald Tanur yang sudah jelas terbukti bersalah membunuh teman wanitanya, divonis bebas oleh Hakim di Pengadilan Surabaya.

Donald Tanur merupakan anak dari seorang anggota DPR dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Edwar Tannur. Donald Tannur diberi vonis bebas oleh Pengadilan Surabaya karena bukti-buktinya dianggap tidak meyakinkan. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Hakim Erintuah Damanik bahwa “Sidang telah mempertimbangkan dengan seksama dan tidak menemukan bukti yang meyakinkan terdakwa bersalah seperti yang didakwakan (TribunJatim.com 24 Juli 2024)

Walaupun bukti-bukti kejahatan sudah lengkap namun tetap Majelis Hakim Surabaya membebaskan Donal Tannur. Dengan ketidakadilan ini, keluarga korbanlah yang paling dirugikan, dimana pelaku tidak mendapatkan hukuman yang setimpal dengan perbuatannya.

Sungguh sulit mendapat keadilan yang hakiki dalam sistem Kapitalisme Liberalisme saat ini. Dimana hukum yang berlaku tumpul keatas, mengerucut ke bawah. Para penguasa dan oligarki dapat dengan mudah membeli pengadilan. Dengan sejumlah materi tertentu Hakim dapat membebaskan para pelaku kejahatan. Berbeda halnya dengan kejahatan yang dilakukan masyarakat, mereka harus dihukum setimpal dengan kejahatannya.

Bahkan dalam sistem ini dalam beberapa kasus kejahatan dapat terjadi pengalihan hukuman dari pelaku yang bersalah pada pihak yang tidak bersalah. Mereka dipaksa untuk mengakui kejahatan yang tidak dilakukannya. Kehidupan sekuler menjadikan mereka tidak memperhatikan norma agama, tujuan mereka hanya untuk mendapatkan materi sebesar-besarnya. Pengadilan yang sejatinya tempat untuk mencari keadilan, dapat mereka permainkan untuk mencapai kepentingan mereka.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *