Opini

HIV/AIDS Makin Menyebar, Perlu Solusi Sampai Ke Akar

114
×

HIV/AIDS Makin Menyebar, Perlu Solusi Sampai Ke Akar

Sebarkan artikel ini

Oleh: Dhea Rahmah Artika, Amd.Keb
(Praktisi Kesehatan)

Sampai hari ini kasus HIV/AIDS (Human Immunodeficiency Virus Acquired Immunodeficiency Syndrome) di wilayah Kutim terus meningkat. Menurut Ketua Panitia Khusus (Pansus) Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Penanggulangan HIV/AIDS Kutai Timur, Dr. Novel Tyty Paembonan, tindakan penanggulangan yang diupayakan secara konkrit di lapangan juga belum bisa dilakukan karena tidak memiliki perda.
Sebagai upaya serius, Panitia Khusus (Pansus) Rancangan Peraturan Daerah Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS Kutim menggelar rapat dengan Dinas Kesehatan, Bagian Hukum Setkab, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, serta Komisi Penanggulangan AIDS. Dengan hasil rapat yaitu berkomitmen untuk menghasilkan regulasi efektif dan berkelanjutan untuk melibatkan masyarakat luas dalam proses penyusunan Raperda ini melalui forum-forum partisipatif dan konsultasi publik untuk memastikan representasi dan partisipasi yang inklusif dalam upaya penanggulangan HIV/AIDS di Kutai Timur.

*Sistem yang Salah, Jelas Akar Masalah*
Tidak dinafikkan kemunculan dan penularan HIV/AIDS sangat erat kaitannya dengan penyimpangan perilaku yang dilakukan manusia, terutama perilaku seksual bebas seperti bergonta-ganti pasangan seksual atau perilaku homoseksual.
Sekalipun kampanye stop penularan HIV/AIDS tetap gencar dilakukan, namun faktanya perkara yang menjadi penyebab penularan paling besar justru kini dilegalkan. Bukankah ini adalah sebuah kontradiksi yang sangat bertolak belakang? bagaimana mungkin penularan akan bisa dihentikan jika kebebasan berprilaku semakin dibiarkan?
Ini semua akibat dari agama sudah tidak lagi dijadikan sebagai pedoman dalam kehidupan, manusia hidup telah dikuasai hawa nafsunya. Dengan membiarkan seluruh perilaku yang jelas mengandung resiko penularan. Hal ini jelas akan semakin meningkatkan jumlah resiko infeksi baru HIV/AIDS. Ditambah lagi seruan terhadap hak reproduksi dan seksual melegalisasi seks bebas dan kaum penyuka sesama jenis, dengan dalih hak asasi manusia makin marak digaungkan. Kontradiksi inilah yang akan menumbuhsuburkan penularan infeksi HIV/AIDS. Jelas ini akan terus berlangsung selama kebebasan dalam berperilaku dijunjung tinggi.
Kebebasan dalam berperilaku ini adalah buah dari ditinggalkannya aturan agama dan menjadikan akal manusia sebagai penentu utama untuk segala sesautu termasuk halal dan haram. Kebebasan berprilaku hanya ada dalam kehidupan dengan cara pandang sekuler liberalis. Kebebasan yang dipilih berdasarkan pertimbangan untung rugi, seluruh aktivitas hidupnya mereka pisahkan dari aturan agama. Oleh sebab itu, upaya memutus rantai penularan HIV/AIDS harus dilakukan hingga ke akar-akarnya. Tidak cukup hanya penawaran solusi dipermukaan saja, tetapi harus memutus sistem sekuler liberal yang membolehkan hubungan sesama jenis alias LGBT, PSK dan pergaulan bebas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *