Oleh: Zoya
Mudahnya akses sosial media, dan banyaknya perubahan yang cepat menuntut generasi untuk bergerak cepat pula. Kemudahan dalam mengakses banyak hal, termasuk melihat setiap perubahan atau pencapaian orang lain, tak sedikit membuat generasi saat ini merasa tertinggal atau merasa harus memiliki itu pula. Sehingga menciptakan standar idealis yang tidak sesuai dengan kapasitas diri. Hal ini pula yang menjadi salah satu dari banyaknya isu mental health dimana seseorang akan merasa tertinggal dan menyalahkan keadaan karena membandingkan dengan kehidupan orang lain.
Hal itu pula yang membuat generasi kehilangan arah, setelah lulus sekolah, kuliah, kesulitan mendapatkan pekerjaan, membandingkan diri dengan pencapaian orang lain, membuat mereka meremehkan diri sendiri, merasa diri tidak berharga, menyalahkan keadaan, berujung stress, depresi, dan bunuh diri. Sebagaimana kasus-kasus yang seringkali kita dapati, remaja putus sekolah, berujung tawuran, bullying antar pelajar, mahasiswa bunuh diri, begal, remaja terkena gangguan depresi, dan kasus-kasus lainnya.
Sungguh miris melihat generasi saat ini, generasi dengan segudang potensi yang diberikan oleh Allah, tetapi tidak dimanfaatkan sebagaimana fitrahnya. Fitrah seorang makhluk yakni untuk beribadah kepada Allah swt. Ibadah tidak hanya sebatas sholat saja, tetapi untuk taat kepada segala perintah dan larangan Allah. Menggunakan kemampuan untuk kebaikan, semisal memiliki kemampuan berbicara maka gunakan untuk menyampaikan kebenaran, kemampuan untuk menuntut ilmu maka bersungguh-sungguh di dalamnya, kemampuan untuk mencoba hal baru maka lakukan. Dan kemampuan-kemampuan lainnya yang bisa dimanfaatkan untuk kebaikan.