Oleh : Nina Iryani S.Pd
Generasi Gen Z kini menjadi generasi strawberry yang rapuh. Mudah baper, arus lingkungan yang menumbuhkan beragam kemudahan melalui akses internet namun generasi makin sibuk agar sesuai dengan kebutuhan pabrik dan ekonomi negara. Mental yang mudah rapuh karena hal-hal yang tidak terlalu penting, sibuk ngonten demi viral terkenal, banyak yang entah itu cara halal atau haram sudah tidak dipedulikan, alhasil beragam konten-konten nyeleneh bahkan berbahaya bagi generasi kini. Dan beragam dampak negatif akibat sistem yang berlarut-larut dipertahankan.
Data Dirjen Pemasyarakatan Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia menunjukkan adanya peningkatan kejahatan anak mulai dari tahun 2020 hingga 2023. Tercatat 2.000 anak berkonflik dengan hukum (ABH) per Agustus 2023. Sejumlah 1.467 anak diantaranya berstatus tahanan dan 526 anak lainnya menjalani hukuman sebagai narapidana (kompas.id 19/9/2024).
Entah bagaimana di era kapitalis sekuler dimana negara memisahkan agama dari kehidupan atau menerapkan agama hanya masalah tertentu dan ibadah ritual semata namun agama tidak diperkenankan mengatur urusan lainnya. Beragam akibat yang dihasilkannya. sejak dini orang tua sudah memasukkan anak-anak mereka untuk ikut ajang audisi bernyanyi, les musik, penari dan sebagainya namun menganggap pelajaran agama tidak penting. Sehingga anak-anak seolah mengenal Tuhan mereka di beberapa bidang saja. Agama tidak terlibat untuk semua masalah kehidupan. Lalu anak-anak yang tidak terlalu mendapat perhatian dari orangtuanya akibat himpitan ekonomi yang kedua orangtuanya bekerja. Belum lagi lingkungan pergaulan yang semakin bebas, anak-anak SD sudah merokok, anak-anak SMP banyak yang hamil diluar nikah, anak-anak SMA terlibat tawuran pelajar, bullying bahkan pembunuhan. Mahasiswa yang stress akibat meroket nya harga untuk kebutuhan kuliah bahkan tidak sedikit yang bunuh diri dan sebagainya.
Rasulullah SAW bersabda:
“Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah. Kedua orangtuanya lah yang menjadikan dirinya Yahudi, Nasrani atau Majusi.” (H.R Bukhari dan Muslim).
Allah SWT berfirman:
“Hadapkanlah wajahmu dengan lurus pada agama Allah. Tetaplah atas fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu, tidak ada perubahan pada fitrah Allah. Itulah agama yang lurus. Namun, kebanyakan manusia tidak mengetahui.”
(TQS. Ar-Rum ayat 30).
Allah SWT berfirman: