Oleh: Umul Bariyah
(Aktivis Muslimah)
Nasib pilu dialami seorang remaja perempuan di Kecamatan Kalianget, Kabupaten Sumenep. Dia dicabuli kepala sekolahnya berinisial J (41) yang juga seorang PNS. Mirisnya, pencabulan ini disetujui dan diketahui ibu kandungnya yang juga seorang PNS berinisial E.
Kasi Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti, mengatakan kepala sekolah dan ibu korban telah diamankan polisi. Kasus ini pertama kali dilaporkan ke polisi pada 26 Agustus lalu.
Widiarti menuturkan, kasus ini terungkap saat ayah korban mendapat informasi bahwa anaknya diantarkan ibunya ke rumah kepala sekolah. Di sana korban dicabuli kepala sekolah.
Dia menambahkan, ibu korban menyetujui pencabulan itu dengan alasan untuk ritual penyucian diri. Tak dijelaskan ritual apa yang mereka jalani.
Di dalam sistem kapitalis sekuler seperti saat ini, banyak cara untuk melakukan apa saja demi kepentingan pribadi yang berorientasi untuk memuaskan nafsu duniawi. Entah itu berupa uang, kekuasaan, jabatan bahkan hanya untuk kesenangan semata.
Sistem kapitalis sekuler juga memaksa seorang ibu untuk menjadi tulang punggung. Banyak sekali kasus ibu saat ini yang menggantikan tugas seorang ayah mencari nafkah karena berbagai alasan. Maka tak heran, kalau perhatian kepada anak sangat berkurang.
Sosok seorang ibu yang jauh dari syariat, jauh dari pandangan Islam, maka mati pula nuraninya. Ibu yang seharusnya menjadi pendidik utama dan pertama justru melakukan kekejian yang luar biasa. Bahkan tidak ada rasa bersalah atau takut dosa, walau yang dikorbankan adalah darah dagingnya sendiri, putrinya sendiri.
Begini kalau seorang ibu tanpa bekal agama. Tak mengenal Islam secara menyeluruh bagi yang muslim. Tak mengenal standart halal haram. Tak berpedoman tujuan hidup untuk mencari ridha Allah. Beliau bisa saja tanpa sadar melakukan hal hal negatif yang justru menjerumuskan anaknya.
Lihatlah hari ini betapa banyak seorang ibu mendadani putrinya yang kecil agar menarik dengan pakaian sexi ala orang dewasa, melenggak lenggok layaknya peragawati, berharap anaknya mempunyai talent seorang model. Tak membiasakan putrinya berhijab bagi seorang muslim. Kemudian dengan rasa bangga meng-uploudnya di media sosial hingga memperoleh like dari jutaan followersnya.