Opini

Gen Z Harus Melek Politik Islam Agar Tidak Terbajak Demokrasi

137
×

Gen Z Harus Melek Politik Islam Agar Tidak Terbajak Demokrasi

Sebarkan artikel ini

 

Oleh Adila Zuhra

Aktivis Muslimah

Menjelang Pilkada 2024, perhatian tertuju pada Gen Z, generasi muda yang mendominasi jumlah pemilih. Para calon kepala daerah berlomba menarik simpati mereka dengan berbagai cara. Mulai dari janji lapangan kerja hingga program menarik lainnya. Namun, apakah semua tawaran ini benar-benar akan membawa perubahan nyata bagi kehidupan Gen Z? Ataukah mereka hanya dianggap sebagai alat pendulang suara demi memenangkan pemilu?

Janji-janji Politik dan Realita Demokrasi

Ridwan Kamil, calon gubernur Jakarta, telah berhasil mencuri perhatian Gen Z melalui pendekatan unik dan komunikatif. Ia menggunakan platform media sosial seperti TikTok untuk berinteraksi langsung dengan generasi muda. Dalam survei terbaru, pasangan Ridwan Kamil dan Suswono meraih dukungan terbesar dari Gen Z karena dinilai memahami keinginan mereka. Termasuk janji untuk menjadikan mereka sebagai motor ekonomi. Ridwan Kamil bahkan menyebut dirinya sebagai “bapaknya Gen Z,” sebuah strategi komunikasi yang berhasil menyentuh emosi generasi ini.

Demikian pula, Tri Rismaharini, yang aktif berinteraksi dengan generasi muda di Jawa Timur, juga menggunakan pendekatan personal. Dalam sebuah acara talk show, Risma berbagi pengalaman pribadinya dalam mengarahkan anak-anak muda yang dianggap bermasalah untuk menemukan potensinya. Salah satu contoh inspiratif adalah mendukung seorang pemuda menjadi pembalap internasional melalui pembangunan sirkuit. Pesan Risma kepada Gen Z sangat jelas: jangan takut bermimpi dan berani mencoba.

Upaya para tokoh ini menunjukkan bahwa Gen Z adalah target utama dalam strategi politik para kandidat. Mereka dipandang sebagai aset penting dalam memenangkan Pilkada 2024. Namun, pengalaman menunjukkan bahwa setelah suara mereka diperoleh, realisasi janji politik sering kali tidak sesuai harapan. Sistem demokrasi sekuler yang diterapkan saat ini hanya menjadikan manusia, termasuk Gen Z, sebagai alat untuk mendulang suara dan motor ekonomi, tanpa memprioritaskan kesejahteraan hakiki mereka.

Kebutuhan akan Sistem yang Berbeda

Berbeda dengan sistem demokrasi sekuler, sistem politik Islam menawarkan paradigma yang lebih holistik. Islam memandang manusia, termasuk generasi muda, bukan hanya sebagai alat ekonomi tetapi sebagai bagian integral dari umat yang harus diperhatikan secara menyeluruh. Sistem Islam berbasis akidah yang shahih memberikan panduan untuk menyelesaikan persoalan umat dengan prinsip keadilan dan kesejahteraan.

Negara yang berasaskan Islam (khilafah) memiliki mekanisme yang jelas dalam mengelola urusan rakyat. Di bawah sistem ini, kebutuhan dasar manusia seperti pendidikan, kesehatan, dan lapangan kerja menjadi tanggung jawab negara, bukan sekadar janji kampanye. Pemimpin dalam sistem ini tidak hanya mempertanggungjawabkan kebijakan mereka kepada rakyat tetapi juga kepada Allah SWT.

Gen Z dan Tantangan Masa Depan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *