Oleh : Dyan Indriwati Thamrin, S. Pd.
Pemerhati Masalah Sosial dan Politik
Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda terus menggencarkan upaya menurunkan angka stunting di Samarinda. Hal ini dikatakan oleh Rusmadi Wongso, Wakil Wali Kota Samarinda pada kegiatan Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (GEMARIKAN) di Kampung Nelayan Maju Rawa Makmur, Kecamatan Palaran, Samarinda pada Selasa (26/11/2024). Rusmadi juga menjelaskan, kegiatan GEMARIKAN ini merupakan salah satu upaya mereka dalam rangka meningkatkan kebiasaan mengonsumsi makanan dengan kandungan protein hewani yang tinggi seperti ikan.
Lebih lanjut, Rusmadi menjelaskan kepada RRI, bahwa Pemkot Samarinda terus berkomitmen untuk mendukung kelancaran produksi ikan dengan memberikan bantuan berupa gill net (jaring insang), cool box (kotak pendingin) dan plang nama kepada masyarakat nelayan setempat.
Sebagai penutup, Rusmadi menekankan pentingnya kolaborasi di antara semua pihak untuk menurunkan angka stunting di Samarinda. Dengan adanya dukungan dan kolaborasi yang dilakukan antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan dapat meningkatkan konsumsi protein dan gizi yang berkualitas agar anak-anak di Samarinda ke depannya dapat tumbuh dengan sehat, kuat, dan cerdas. https://rri.co.id/daerah/1150203/pemerintah-kota-samarinda-komitmen-cegah-stunting
Tentu tidak ada yang salah dengan agenda sosialisasi kebiasaan mengonsumsi makanan dengan kandungan protein hewani yang tinggi seperti ikan. Yang perlu menjadi perhatian bersama dalam hal ini, stunting terjadi bukan hanya karena kurang mengonsumsi makanan berprotein tinggi. Sekalipun ada upaya untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan protein hewani, namun jika harga ikan tak kunjung terjangkau, tentu ini cukup sulit untuk direalisasikan masyarakat. Tanpa berniat mengecilkan bantuan yang sudah ada, mudahnya masyarakat mengakses pangan berupa ikan, tidak melulu tergantung pada kelancaran produksi ikan. Ini pun masih belum ditambah dengan pencemaran air yang sangat berpengaruh pada kualitas bahkan aman/tidaknya ikan sebagai bahan pangan.
Sulit untuk dibantah, pangkal persoalan terjadinya stunting adalah kemiskinan dan kesenjangan ekonomi. Yang juga disayangkan, Samarinda yang merupakan ibu kota Kalimantan Timur termasuk wilayah yang kaya SDA. Semestinya sangat mampu menghilangkan stunting. Tetapi mengapa, penyelesaian stunting terus hanya sebatas mengurangi, bukan menghilangkan?
Sesungguhnya, kemudahan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan protein tinggi tidak hanya ditentukan pada kelancaran produksi ikan. Ada beberapa faktor yang sangat dibutuhkan dukungannya untuk mewujudkan kecukupan gizi. Dalam kaitannya dengan pencegahan stunting, belum cukup dengan memasyarakatkan makan ikan.