Opini

Freming Nusantara Baru Indonesia Maju ala Influenser Gagal menggambarkan Keberhasilan

146
×

Freming Nusantara Baru Indonesia Maju ala Influenser Gagal menggambarkan Keberhasilan

Sebarkan artikel ini

Oleh: Ummu Haritsah
(Pengamat Publik)

Pemerintah merencanakan untuk menggelar upacara 17 Agustus tahun ini di IKN. Pengibaran bendera di IKN akan dibarengi upacara secara hybrid di Istana Merdeka Jakarta. Perayaan tahun ini bertemakan ‘Nusantara Baru, Indonesia Maju.’ Rencana awal, Jokowi akan mengajak 500 relawan projo pada tangga 10 hingaa 11 Agustus 2024. Budi Arie (Ketua Umum Relawan Projo ) menyebut hal ini bertujuan untuk mengajak relawan melihat progres pembangunan IKN.

Kedatangan Infulencer Ini Menuai Pro dan Kontra

Analis politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, menganggap Jokowi mengajak influencer ke IKN hanya untuk memoles citra IKN agar positif. Padahal, pembangunan IKN tahap pertama belum sepenuhnya rampung menjelang akhir jabatan Jokowi.

“Kelihatannya Jokowi agak panik, agak stres di masa kepemimpinan beberapa bulan lagi,” kata Ujang dihubungi terpisah pada Senin. “Jokowi menggunakan cara instan, influencer untuk membangun berita positif. Berita baik kepada publik. Tapi kan ada gap. Kalau IKN belum beres.” (Tempo.co, 4/8/2024)

Kehadiran 500 Influencer tentu saja harus dipersiapkan oleh pemerintah sebagai tuan rumah. Penginapan, trasnportasi dan keperluan selama di IKN tentu menjadi bagian yang harus dipersiapkan. Maka tak heran kemudian dana penyelenggaraan HUT RI membengkak.

Efektifkah Mengundang Influencer untuk Memberi Citra Positif?

Kita kini hidup di dunia nyata dan dunia maya. Influencer mungkin berhasil memenangkan framing positif dalam keberhasilan pembangunan IKN. Hanya saja secara realita tidak bisa dipungkiri segudang masalah berserakan dengan adanya IKN ini.

Mulai dari debu akibat truk-truk yang terus beroprasi mengejar deadline pembangunan sebelum tanggal 17 Agustus sampai pada ganti rugi lahan yang belum kunjung diberikan.

Warga di desa Bumi Harapan, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara Teguh Prasetyo, juga termasuk yang masih menunggu kejelasan pemerintah soal uang ganti rugi pembebasan lahan miliknya seluas 2.600 hektar. Padahal dia sudah menunggu selama dua tahun. (bb.com, 8/8/2024)

Framing dari Influencer sebagus apapun tidak bisa menutup fakta bahwa PR Indonesia masih banyak untuk mencapai Indonesia Maju. Framing akan dinyatakan berhasil jika fakta meng’amini’ pemberitaan yang viral.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *