Oleh Riska
Aktivis Muslimah
Dalam rangka memperingati hari anti korupsi sedunia (9 Desember), Pemerintah Jawa Barat menyelenggarakan acara tahunan West Java Youth Camp (WJYC) di Ranca Upas, Ciwidey, Kabupaten Bandung (30/11/24). Dalam acara ini, Penjabat (Pj) Gubernur Bey Machmudin melantik 272 pelajar yang berasal dari 27 kabupaten dan kota se Jawa Barat sebagai Duta Integritas. Menurut Bey, Duta Integritas itu diharapkan dapat menyuarakan nilai-nilai kejujuran dalam kehidupan sehari-hari dan dapat mendukung upaya Pemda Provinsi mencegah bibit-bibit korupsi berkembang menjadi tindakan yang merugikan.
Pengukuhan duta integritas ini bukanlah yang pertama kali terjadi di Jawa Barat. Duta Integritas pertama kali diadakan di Indonesia pada tahun 2009. Program ini dimulai sebagai bagian dari upaya untuk mempromosikan budaya anti-korupsi dan integritas di kalangan generasi muda. Duta Integritas ini melibatkan pemuda-pemuda dari berbagai daerah di Indonesia yang memiliki komitmen untuk menjadi contoh dalam menerapkan nilai-nilai integritas, kejujuran, dan antikorupsi dalam kehidupan sehari-hari.
Kegiatan Duta Integritas ini diprakarsai oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bekerja sama dengan berbagai organisasi dan instansi terkait. Duta ini diharapkan dapat menjadi agen perubahan yang aktif dalam mendorong masyarakat untuk lebih peduli terhadap pemberantasan korupsi serta menjalankan kehidupan yang lebih jujur dan transparan.
Tercatat hingga tahun 2023, jumlah duta integritas adalah 1100 pelajar. Mereka dibekali edukasi anti korupsi dengan harapan mereka memiliki nilai-nilai integritas dalam jiwa mereka dan tidak menjadi koruptor di masa depan.
Berbeda dengan pelajar, Inspektur Jenderal Kementerian Hukum dan HAM, Razilu mengukuhkan duta integritas itu berasal dari pegawai di lingkungan kementerian Hukum dan HAM. Duta integritas ini diharapkan dapat memberikan materi integritas di berbagai kegiatan Kemenkumham serta mampu menginfluence dan memiliki program aksi Integritas yang bisa diupayakan di tempat masing-masing.
Pengaruh Duta Integritas terhadap kasus korupsi di Indonesia
Alih-alih berkurang, kasus korupsi di Indonesia menunjukan tren meningkat dari tahun ke tahun. Ini artinya, pertambahan jumlah duta integritas tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap kasus korupsi di Indonesia. Duta-duta integritas ini nampak hanya sebagai formalitas saja karena tidak sesuai dengan harapan di awal.
Berikut adalah deretan kasus korupsi dari tahun 2009–2024:
1. Kasus Suap e-KTP (2011–2017)
2. Kasus Korupsi Bank Century (2008-2010)
3. Kasus Korupsi Bansos (Bantuan Sosial) COVID-19 (2020)
4. Kasus Korupsi PT Asuransi Jiwasraya (2018–2020)
5. Kasus Suap Meikarta (2017-2019)
6. Kasus Korupsi di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (2020)
7. Kasus Korupsi di Kementerian Kelautan dan Perikanan (2014-2020)
8. Kasus Korupsi yang Melibatkan Pejabat Daerah
9. Kasus Korupsi di PT Pertamina dan BUMN Lainnya
10. Korupsi di Lembaga Penegak Hukum
11. Kasus Suap di DPR
12. Korupsi dalam tata niaga komoditas timah (2015-2020)
Persoalan korupsi bukan sekedar berasal dari personal yang tidak berintegritas, akan tetapi yang paling berpengaruh besar adalah adanya celah dalam demokrasi kapitalisme yang menumbuhsuburkan korupsi, sehingga orang bersih (berintegritas) sekalipun tetap menjadi lemah untuk menyuarakan integritas. Terlebih hari ini suara kejujuran atau kebenaran lemah di mata siapa yang berkuasa.