Opini

Dikepung Bencana, Siapa yang Salah?

84
×

Dikepung Bencana, Siapa yang Salah?

Sebarkan artikel ini

Oleh : Solihati, S.Kom.

 (Aktivis Muslimah)

Diujung 2024 berbagai bencana datang menghampiri. Dilansir dari media online detik.com, akibat hujan deras yang mengguyur wilayah kabupaten Sukabumi menyebabkan sungai Cimandiri meluap dan merendam puluhan rumah. Proses evakuasi dilakukan warga secara mandiri bersama para relawan. Sepuluh orang dikabarkan meninggal, dua orang dikabarkan hilang. Wakil Mentri PU menuturkan hal itu terjadi akibat pendangkalan sungai akibat sedimentasi. Beliau juga menyampaikan bahwa hal itu juga akibat dari hutan yang sudah gundul. Karena intensitas air hujan tinggi maka terjadi akumulasi air yang tidak terbendung. Oleh karena itu pemerintah sukabumi menetapkan status tanggap darurat guna mengatasi dampak dari bencana tersebut. Agar penanganan bencana bisa segera dilakukan dengan terstruktur.

 

Bencana yang serupa juga terjadi di pagelaran, pandegelang Banten seperti dilansir kumparan.com. Luapan sungai cilemer mengakibatkan banjir yang menerjang pemukiman warga dan membuat jembatan putus. Lebih dari 200 warga harus mengungsi ke posko darurat. Akses jalan dibantu dengan perahu karena ketinggian air mencapai 2 meter lebih.

 

Sedangkan di Cianjur terjadi bencana banjir, longsor dan pergerakan tanah sebanyak 3098 unit rumah dikabarkan rusak seperti dilansir beritasatu.com. Sedangkan jumlah pengungsi terus bertambah menjadi 4061 jiwa dan 1309 keluarga. Selain itu tercatat juga kerusakan sejumlah infrastuktur dan fasilitas umum seperti ruas jalan raya sebanyak 315 ruas, 41 jembatan, saluran irigasi dan tempat ibadah. Hal itu menyebabkan sejumlah akses jalan terputus. Lebih dari itu bencana banjir, pergeseran tanah dan longsor juga menyebabkan 3 warga menjadi korban.

 

Selain itu juga tercatat beberapa bencana di wilayah lain seperti banjir di Jember Jawa Timur dan juga kabupaten Sumbawa Nusa Tenggara Barat. Beberapa wilayah lain juga diperingatkan oleh BMKG untuk waspada dikarenakan berpotensi juga mengalami banjir. (cncbindonesia.com)

 

Bencana-bencana tersebut mengepung Indonesia seolah-olah tiada henti. Sepanjang 2024 ini BNPB mencatat terdapat 1880 bencana di Indonesia. Banjir merupakan bencana alam yang paling banyak terjadi yakni 938 kejadian, disusul bencana alam cuaca ekstrim, kekeringan dan gempa bumi (Data Indonesia.com).

 

Bencana-bencana tersebut selain dipengaruhi faktor alam juga terjadi akibat ulah tangan manusia. Sebut saja bencana banjir yang terjadi karena ulah manusia. Kebiasaan masyarakat yang membuang sampah ke aliran air, membuang sampah sembarangan, deforestasi hutan, menutup daerah resapan menjadi pemukiman atau area industri menjadi penyebab dari banjir. Belum lagi penyempitan volume sungai karena penggunaan lahan di sisinya. Hal tersebut memicu datangnya banjir saat musim hujan. Begitu juga dengan bencana longsor juga terjadi akibat ulah manusia.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *