Opini

Demokrasi Bukan Jalan Perubahan Hakiki Umat Islam

233
×

Demokrasi Bukan Jalan Perubahan Hakiki Umat Islam

Sebarkan artikel ini

Demokrasi adalah sistem yang berlandaskan sekularisme dan menjadi alat penjajahan bagi kapitalisme. Demokrasi tidak bisa diharapkan menjadi jalan perubahan menuju kebaikan apalagi untuk pelaksanaan aturan Islam. Maka dari itu, opini yang muncul di kalangan intelektual, aktivis, dan ulama untuk menyelamatkan demokrasi yang telah ternodai, ternyata di balik gerakan itu terdapat kepentingan elit global. Amerika mempunyai peran penting dalam gerakan tersebut agar kapitalis terus menguasai dunia.
Penguasa dalam logika demokrasi, adalah representasi rakyat. Namun, saat mereka menjadi penguasa sesungguhnya mereka lupa terhadap rakyat. Karena saat mereka menjadi penguasa yang menjadi dasar adalah kepentingan mereka sendiri, sehingga hukum tidak pernah berpihak ke pada rakyat. Sejatinya, demokrasi hanya memihak pada oligarki/pemilik modal besar dan tidak akan pro terhadap perubahan jika kepentingan para oligarki terancam. Oleh karena itu, mustahil bila demokrasi bisa menjadi dasar perubahan.

Visi Perubahan yang Sahih

Dalam hal ini, umat membutuhkan visi perubahan yang sahih, yang tidak hanya berfokus pada siapa yang memimpin, tetapi juga memahami dengan jelas apa yang menjadi penyebab utama dari segala bentuk kezaliman ini.

Visi perubahan yang sahih adalah mengembalikan Islam sebagai sistem kehidupan yang diterapkan dalam bingkai khilafah. Islam menetapkan khilafah sebagai metode satu-satunya untuk menerapkan Islam sebagai jalan perubahan. Hal ini telah dicontohkan oleh Rasulullah saw. yang berjuang mempersiapkan tegaknya Islam dalam sebuah institusi di Madinah melalui gerakan dakwah berjamaah yang dipimpin oleh Rasulullah saw. sendiri. Inilah yang disebut thariqah umat dalam menjemput perubahan yang hakiki.

Maka, saatnya umat merapat kepada partai politik ideologis yang berjalan mengikuti manhaj Rasulullah saw., dakwah yang diembannya yaitu memahamkan umat tentang Islam kafah, tidak menggunakan kekerasan dan tidak bekerja sama dengan sistem yang rusak, yaitu sistem kapitalisme demokrasi.

Wallahu a’lam bishshawab

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *