Opini

Demam Labubu dan Tren Gaya Hidup Sekuler

80
×

Demam Labubu dan Tren Gaya Hidup Sekuler

Sebarkan artikel ini

Oleh: Astriani Lydia, S.S

Akhir-akhir ini masyarakat dilanda demam boneka Labubu yang viral setelah diunggah oleh Lisa BLACKPINK. Padahal ternyata, boneka Labubu memiliki latar belakang yang menyeramkan. Labubu diciptakan oleh Kasing Lung, seorang ilustrator asal Hong Kong yang memulai kolaborasinya dengan How2work di Hong Kong.

Kasing Lung mengungkapkan bahwa dirinya terinspirasi oleh dongeng Nordik serta budaya Viking dan Skandinavia kuno dalam menciptakan karakter Labubu.

Fakta menyeramkan di balik boneka ini diungkapkan oleh seorang konten kreator TikTok bernama Welma. Melalui akun TikTok-nya, @welmajalena, pada Sabtu, 21 September 2024, Welma menyebutkan bahwa Labubu kemungkinan besar terinspirasi dari Taotie, sosok monster serakah dalam mitologi Tiongkok.

“Dalam mitologi Tiongkok, Taotie adalah monster serakah yang suka makan, dipercaya akan memakan apa saja yang dilihatnya,” ujar Welma dalam unggahannya.
“Itu sebabnya, Labubu digambarkan dengan kepala dan mulut yang besar,” tambahnya.
Taotie memang dikenal sebagai simbol keserakahan yang tak pernah terpuaskan. (Bantentv.com, 23/9/2024)

Tokoh publik merupakan sentral perhatian masyarakat. Segala yang terjadi pada mereka pasti menjadi buah bibir, apa yang mereka lakukan pasti ditiru, apa yang mereka punya banyak pula yang ingin memilikinya. Alhasil, tanpa melihat latar belakang dari benda tersebut pun mereka rela mati-matian memilikinya. Yang penting tidak ketinggalan tren.

Tuntutan tren dan gaya hidup inilah yang kemudian mempengaruhi perwujudan perilaku seseorang, atau biasa disebut dengan kata FOMO. FOMO atau Fear Of Missing Out adalah rasa takut merasa “tertinggal” karena tidak mengikuti aktivitas tertentu. Sebuah perasaan cemas dan takut yang timbul di dalam diri seseorang akibat ketinggalan sesuatu yang baru, seperti berita, tren, dan hal lainnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *