Oleh Siti Aisah, S. Pd
Praktisi Pendidikan Kabupaten Subang
Miris, di era digitalisasi sekarang ini. Tak terhitung banyaknya berita beredar tentang kejadian yang berada di luar akal sehat manusia. Beberapa di antaranya menjadi headline adalah sosok Ibu yang berubah menjadi sosok yang sadis membunuh buah hati nya sendiri. Hal ini menjadi satu dan sekian banyaknya kasus yang mengakibatkan kematian pada anak, meskipun sebagian dapat terselamatkan.
Seorang ibu muda berinisial MA (19) tega membunuh bayi yang baru saja dilahirkannya di sebuah kamar kos di Desa Kepuhkembeng, Kecamatan Peterongan, Jombang. Penemuan bayi tak bernyawa tersebut pertama kali diketahui oleh warga setempat dan segera dilaporkan ke pihak kepolisian. Setelah penyelidikan lebih lanjut, Polres Jombang mengungkap bahwa pelaku pembunuhan adalah ibu kandung bayi sendiri, yakni MA, seorang wanita muda asal Desa Radegansari, Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik. (rri.co.id, 17/12/2024)
Isi berita ini sungguh miris dan setidaknya menjadi salah satu fakta makin terkikisnya fitrah ibu dan makin nyata degradasi moral ibu di era informasi ini.
Degradasi Moral Ibu
Saat ini menganiaya bahkan menghilangkan nyawa anak seakan hal yang biasa dilakukan dan tidak ada sedikitpun rasa bersalah dari sang ibu. Mereka berubah menjadi sosok yang kejam dan sadis. Telah lunturnya nilai-nilai moral di dalam diri seorang Ibu menjadikan sosok Ibu tidak manusiawi dan jauh dari fitrahnya. Sosok Ibu kini jauh dari kelembutan yang senantiasa dirindukan kehadirannya sebagai penyejuk mata bagi anak dan suami. Potret Ibu beradab penuh kelembutan kini seakan jauh panggang dari api.
Buah Simalakama Ibu
Jika menganiaya dan membunuh dianggap sebagai solusi bagi ibu atas permasalahan yang dihadapinya, hal ini sebenarnya justru akan mendatangkan masalah baru yang menjadikan ibu makin stress, beban hidup makin bertambah. Sang Ibu akhirnya harus mendekam di balik jeruji penjara, berkumpul dengan pelaku-pelaku kriminal yang bejat. Fitrah nya seorang Ibu adalah seorang yang lemah lembut, dilindungi, dimuliakan dan dijaga hak–haknya sebagai seorang perempuan. Betapa memprihatinkan kondisi kaum Ibu pelaku kriminal ini, sudah jatuh tertimpa tangga bagai dihidangkan buah simalakama.
Kerusakan Sistemik