Opini

Darurat Pornografi Pada Anak

39
×

Darurat Pornografi Pada Anak

Sebarkan artikel ini

 

Oleh Nita Fadilah

Aktivis Muslimah

 

Saat ini pornografi bukan lagi sesuatu yang sulit diakses. Dengan perkembangan teknologi konten pornografi bisa diakses siapa saja. Termasuk anak-anak, hanya dengan beberapa klik saja hal ini menjadi sangat menghawatirkan karena dampaknya yang begitu merusak. Kecanduan pornografi pada anak tidak hanya memengaruhi kesehatan mental dan emosional, tetapi juga memengaruhi perkembangan perilaku dan nilai-nilai moral mereka.

Seperti yang terjadi baru-baru ini, kasus menyayat hati. Dilansir dari Jakarta, CNN Indonesia — Empat remaja di bawah umur di Sukarami, Palembang, Sumatera Selatan, memperkosa dan membunuh seorang siswi SMP berinisial AA (13). Kapolrestabes Palembang Kombes Haryo Sugihhartono menyebut jasad korban ditinggalkan keempat pelaku di sebuah kuburan Cina, pada Minggu (1/9) sekitar pukul 13.00 WIB.

Empat pelajar jadi tersangka, pelaku pemerkosaan dan pembunuhan itu masih duduk di bangku SMP dan SMA. Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumatera Selatan Kombes Anwar Reksowidjojo mengatakan keempat bocah itu terbukti merencanakan pemerkosaan hingga menyebabkan korban meninggal dunia.” Rabu (4/9).

Berdasarkan pemeriksaan, keempat remaja itu mengaku melakukan pemerkosaan itu untuk menyalurkan hasrat usai menonton video porno. IS punya sejumlah video porno di ponselnya. IS mengaku sempat menonton film tersebut sebelum memerkosa dan membunuh korban. “Kami telah menyita bukti yang ditemukan di HP milik pelaku. Ditemukan beberapa video cabul (film porno) yang telah dikumpulkan IS (pelaku utama),” kata Haryo, Kamis.Sebelum mengajak AA bertemu, IS sudah terlebih dahulu berkumpul dengan tersangka MZ, NS dan AS di rumahnya.

Sungguh miris, menunjukan makin suramnya potret generasi saat ini. Generasi yang seharusnya menyibukkan diri dalam mengejar ilmu, mengasah potensi diri. Mengejar cita-cita dan membina diri menjadi pribadi yang bertakwa, hingga menjadi bagian dari pembangun peradaban mulia. Tontonan yang jadi tuntunan, perilaku brutal tak bermoral, hidup serba bebas dan dituntut oleh hawa nafsu akibat dari penerapan sistem sekuler kapitalis dalam kehidupan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *