Oleh Ummu Aisyah
Aktivis Dakwah
Pemuda, sejatinya adalah pelindung bangsa. Namun, apa jadinya, jika pemuda dalam kubangan sistem durjana.
Dikutip dari rri.co.id, Polsek Cidaun Cianjur melakukan tindakan tegas dalam menindaklanjuti laporan masyarakat terkait adanya kelompok geng motor yang diduga hendak melakukan tawuran hingga membuat resah warga setempat.
Peristiwa tersebut terjadi pada hari Minggu (22/09/2024) sekitar pukul 00.15 WIB di Jalan Raya Cibuntu Desa Cisalak kecamatan Cidaun Kabupaten Cianjur.
Kriminalitas yang dilakukan oleh pemuda, termasuk tawuran terus terjadi, bahkan terus berulang dan makin mengerikan. Ada banyak pemicu, diantaranya lemahnya kontrol diri, sehingga, ia berbuat semena-mena, mengikuti hawa nafsu yang kuat berbisik pada hatinya. Mendorong ia untuk melakukan segala sesuatu yang menurutnya menguntungkan.
Selain itu, pemuda saat ini, terjadi krisis identitas. Mencari jati diri dengan ukuran liberalisasi. Sementara dirinya, banyak dari umat muslim yang memiliki standar halal dan haram. Tetapi, dahsyatnya gerusan ideologi kapitalis, mengikis iman mereka, sedikit demi sedikit. Sehingga standar diri yang mapan, yang diakui tak lagi muncul dari agama yang ia miliki, melainkan dari mabda kafir yang menggerogoti.
Kemudian disfungsi keluarga, sejatinya, keluarga haruslah menjadi nomor satu, pendidik utama bagi anak-anaknya, yang membentuk karakter anak-anak mereka. Namun, situasi dan kondisi orang tua yang belum mampu menjadi orang tua,karena tidak paham agama, menjadikan mereka para pemuda tidak memiliki idola di rumah mereka. Maka ia mencari di luar rumah tanpa sebuah bimbingan.