Opini

Butuh Upaya Nyata Menolong Gaza

104

 

Oleh Umi Lia

Member Akademi Menulis Kreatif

Kantor Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (OHCHR) memperingatkan Israel terkait kegiatan genosida di Gaza Utara. Zionis meningkatkan operasi militernya dalam beberapa pekan terakhir dan sudah menewaskan lebih dari 42.000 orang selama setahun ini, serta meninggalkan puing-puing reruntuhan di sebagian besar wilayah. PBB menuduh mereka melakukan kejahatan perang karena menghancurkan sarana kesehatan. Namun Kementerian Luar Negeri Zionis Yahudi ini membantah dan menyebut tuduhan tersebut “keterlaluan.” (metrotvnews.com, 21/10/2024)

Sejak tanggal enam Oktober lalu, Israel melakukan serangkaian serangan udara dan darat serta mengepung daerah yang dilanda perang. Hal itu menyebabkan puluhan ribu orang mengungsi. Invasi yang dilakukan pada Sabtu malam (19/10) mengakibatkan 73 warga di Beit Lahiya, Gaza Utara tewas. Zionis terus mendesak rakyat Palestina untuk meninggalkan negerinya dan membantah angka-angka yang menunjukkan jumlah korban. Sementara negeri-negeri Arab tidak berkomentar dan tetap diam tanpa tergerak untuk menolong.

Sebaliknya Amerika Serikat, Jerman, Perancis dan Inggris secara konsisten mengirim bantuan kepada Israel. Persenjataan dan keuangan terus dipasok untuk menghancurkan Gaza. Akhir September lalu misalnya AS mengirim paket bantuan militer senilai 8,7 miliar dolar (sekitar Rp131,6 triliun). Bantuan ini diterima kaum zionis setelah membombardir wilayah Libanon.

Di sisi lain, para penguasa muslim masih tetap bungkam. Sikap diam itu menunjukan abainya mereka akan penderitaan saudaranya. Mereka hanya mengeluarkan retorika-retorika kosong yang tidak berpengaruh apa-apa. Seolah kaki dan tangannya terbelenggu oleh paham nasionalisme, sehingga tidak merasa derita Palestina sebagai urusannya juga.

Exit mobile version