Opini

Bisikan Setan di Balik Layar: Perdagangan Manusia Modern

77
×

Bisikan Setan di Balik Layar: Perdagangan Manusia Modern

Sebarkan artikel ini

Oleh Nani, S.PdI

(Pemerhati Remaja Andoolo Sulawesi Tenggara)

Prostitusi adalah masalah sosial yang sering dibicarakan orang sampai saat ini,  yang menjadi korbannya adalah anak-anak usia belasan tahun yang masih polos dan mudah dipengaruhi, prostitusi agaknya bukan persoalan yang mudah untuk ditiadakan begitu saja dari muka bumi ini.

Sebagaimana dilansir Kompas.com, Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri membongkar sindikat pelaku eksploitasi perempuan dan anak di bawah umur melalui media sosial. Kombes Dani Kustoni, Kepala Bagian Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, menjelaskan bahwa sindikat ini mempekerjakan dan menyediakan pekerja seks komersial (PSK) serta menjual video porno melalui aplikasi X dan Telegram. Ini adalah eksploitasi seksual anak secara online yang terorganisir. “Kelompok ini memiliki manajer media sosial, bagian pemasaran, penyedia akun, dan tentu saja mucikari,” kata Dani dari Bareskrim Polri, Selasa (23/7/2024).

Masalah ekonomi, gaya hidup hedonis, keputusasaan, kompleksitas masalah sosial dan budaya, proses degradasi moral atau sikap permisif yang merajalela dapat menjadi ‘sponsor’ utama maraknya prostitusi/pelacuran. Selain itu, prostitusi anak dan remaja terjadi karena kebutuhan pribadi (karena kesulitan ekonomi orang tua), kurangnya pengawasan dari orang tua, faktor lingkungan, misalnya sering menerima ajakan teman untuk mendapatkan penghasilan yang cepat, kurangnya pendidikan agama bagi anak, dll.

Harus disadari, sistem kehidupan hari inilah biang keladi. Sekularisme dengan racunnya mencetak individu-individu yang makin jauh dari agamanya. Tujuannya untuk menjauhkan aturan agama dari aturan kehidupan,yang telah memudarkan akidah setiap Muslim. Apalagi saat negara yang menjadi agen utamanya. Dari upaya untuk memoderasi agama hingga monsterisasi ajaran Islam, momok ekstremisme telah merasuki pikiran masyarakat. Akibatnya, umat Islam yang takut akan agamanya dan menentang hukum Tuhan serta jauh dari karakter generasi yang Sholeh dan Sholehah.

Sekularisme kapitalis melegitimasi segala cara untuk memperoleh kekayaan bagi masyarakat. Nampak nyata kerusakan masyarakat bahkan keluarga, sementara negara tak memberikan perlindungan yang nyata.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *