Oleh : Nina Iryani S.Pd
Dunia terlihat indah, seolah menjanjikan bahagia tiada batas. Harta, tahta dan popularitas dikejar habis-habisan. Manusia berlomba-lomba mendapatkan semua itu padahal garis finisnya adalah kematian. Segalanya dilakukan demi uang, ketenaran dan jabatan, hingga terjangkit penyakit yang disebut Al-Wahn (cinta dunia dan takut mati).
Padahal kecintaan terhadap dunia secara berlebihan hanya membuat manusia lelah yang berakibat buruk pada kesehatan kita. Pada akhirnya manusia mengorbankan kesehatan demi uang. Setelah itu manusia mengorbankan uangnya untuk kesehatannya. Ketika sehat mencari uang, setelah uang terkumpul dibayarkan untuk biaya kesehatan.
Terlebih lagi dunia yang serba indah dan menakjubkan belum tentu seperti kelihatannya. Berapa banyak manusia kaya terjerat pidana akibat korupsi. Lalu ada istidraj, yakni kenikmatan materi yang diberikan kepada seseorang yang secara lahir semakin bertambah, tetapi kenikmatan yang bersifat batin semakin dikurangi atau dicabut, sementara ia tidak menyadarinya. Pada suatu titik tiba-tiba dihancurkan sehancur-hancurnya.
Berapa banyak pula manusia mengejar popularitas hingga terkenal, kaya dan punya jabatan, tapi stress hingga bunuh diri akibat kalah saing dengan pendatang.
Betapa banyak pula manusia yang meninggal dunia akibat sakit hasil dari operasi plastik yang tadinya bertujuan mendulang lebih banyak materi, jabatan dan ketenaran.
Kesenangan sesaat seperti judi, mabuk, zina dan sebagainya pun yang begitu digandrungi orang-orang berduit dan yang mengejar hobi tak baik tersebut mengakibatkan hancurnya keluarga, miskin, stress dan sebagainya.
Allah SWT berfirman:
“Orang-orang yang berusaha dengan sungguh-sungguh untuk (mencari keridhoan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Sesungguhnya Allah benar-benar bersama orang-orang yang berbuat kebaikan.”
(TQS. Al-Ankabut ayat 79).
Allah SWT pun berfirman: