Oleh Heni Ummu Faiz
Ibu Pemerhati Umat
Di dalam surat Ar-Rum Ayat 41
ظَهَرَ ٱلْفَسَادُ فِى ٱلْبَرِّ وَٱلْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِى ٱلنَّاسِ لِيُذِيقَهُم بَعْضَ ٱلَّذِى عَمِلُوا۟ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).
Dalil di atas sangat kontras menggambarkan tentang kondisi saat ini. Karena sepanjang bulan Desember kondisi cuaca sangat ekstrem dan telah menimbulkan bencana di mana-mana. Salah satu wilayah yang terkena dampak adalah wilayah Sukabumi. Hujan deras yang terus mengguyur sejak Senin telah mengakibatkan banjir akibat luapan sungai Cimandiri hingga menenggelamkan seluruh ruangan rumahnya. Hal ini sebagaimana dituturkan oleh Ineu Damayanti (38). (detik.com, 8/12/2024).
Bukan hanya banjir yang terjadi di sepanjang bulan Desember tetapi angin puting beliung dan longsor pun kerap terjadi hingga memporak-porandakan rumah dan yang lainnya. Seperti halnya yang terjadi Gunung Garu longsor hingga mengakibatkan ratusan orang mengungsi karena dikhawatirkan akan datang longsor susulan (cnnindonesia.com, 24/12/2024).
Menelisik banyaknya bencana alam saat ini seharusnya menjadi bahan renungan bagi kita semua. Karena bencana hadir ada tangan-tangan jahil yang merusak alam. Gunung digunduli, hutan dirusak dengan dalih pembukaan lahan tanpa reboisasi lagi. Dibuka nya perumahan, pabrik hingga eksploitasi besar-besaran atas nama pembangunan. Sungguh miris saat bencana melanda justru alam dan cuaca yang disalahkan. Padahal sejatinya kitalah yang salah karena merusak alam tanpa memedulikan lingkungan. Akibat sistem yang diterapkan telah menimbulkan kerusakan yang menjalar kemana-mana. Aturan tersebut tiada lain adalah demokrasi kapitalisme. Sistem ini hanya membela para korporasi yang memiliki uang banyak. Sementara penguasa justru merestui setiap tindakan para korporasi untuk mengeksploitasi kekayaan alam yang ada di negeri termasuk di wilayah Sukabumi. Tentu selayaknya kita segera mencari solusi agar sumberdaya alam yang kita punya tidak rusak dan menimbulkan bencana di mana-mana. Akhirnya introspeksi diri oleh semua kalangan baik individu, masyarakat dan juga negara.