Oleh Herra
Aktivis Muslimah
Deputi Protokol dan Media Sekretariat Presiden Yusuf Permana menghargai hasil survei Indikator Politik Indonesia yang menunjukkan tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Presiden Joko Widodo. Sigi terbaru menyebut kepuasan publik terhadap Jokowi menjelang akhir masa jabatannya mencapai 75 persen. Hasil ini mencerminkan dukungan dan kepercayaan masyarakat terhadap kepemimpinan Presiden Jokowi serta kebijakan-kebijakan yang telah diimplementasikan selama ini,” kata Yusuf melalui pesan singkat kepada Tempo pada Jumat, 4 Oktober 2024. Yusuf mengatakan tingkat kepuasan yang tinggi ini merupakan bukti bahwa upaya keras pemerintah dalam berbagai bidang telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Misalnya soal infrastruktur, kesehatan, pendidikan, hingga penanganan pandemi, dan pemulihan ekonom. (TEMPO.CO, Jakarta)
Hasil survey ini tentu menimbulkan pertanyaan. Sejatinya hasil survey seharusnya berbanding lurus dengan kenyataan yang dirasakan oleh masyarakat. Hasil ini hanyalah pencitraan karena kondisi real penduduk tidaklah demikian. Fakta yang kita alami adalah masih banyaknya permasalahan yang dihadapi masyarakat, Perekonomian semakin terhimpit, lapangan kerja semakin sulit,biaya pendidikan semakin tinggi, banyak nya fasilitas rumahsakit tapi diperuntukkan bagi mereka yang punya uang, keamanan semakin krisis, air bersih, korupsi tak pernah terselesaikan, tawuran remaja, dan masih banyak lagi.
Di sisi lain negara sejatinya sedang menghadapi banyak persoalan ditengah masyarakat. Namun pencitraan menutupi semua itu untuk mengelabui rakyat. Padahal ada banyak kebijakan yang menunjukkan keberpihakan negara pada oligarki dan bukan kepada rakyatnya sendiri, seperti Naiknya PPN, pembatasan subsidi BBM, dll.