OpiniOpini

Bejat, Guru Mengaji Lakukan Asusila

94

 

Oleh: Hasriyana, S.Pd

(Pemerhati Sosial Asal Konawe)

 

Kaum LGBT kian hari semakin menampakkan keberadaannya. Bahkan mereka tidak hanya menyasar orang dewasa, namun anak-anak pun menjadi target mereka.

 

Sebagaimana yang dikutip dari Tribunnews, 08-11-2024, seorang oknum guru mengaji di Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) diduga menjadi pelaku pelecehan seksual sesama jenis terhadap anak di bawah umur. Di mana, aksi bejat pelaku (S) pertama kali diketahui usai korban (E), seorang murid yang masih duduk di bangku sekolah dasar ini, bercerita ke salah satu warga.

 

Seorang narasumber yang enggan disebutkan namanya mengatakan bahwa awalnya ia mendengar cerita dari anak-anak. Kemudian, ia bertanya kepada satu per satu anak-anak tersebut, akhirnya korban bercerita ke padanya. Korban mengaku telah mendapat pelecehan seksual dari pelaku, yang diketahui sebagai guru mengaji di salah satu masjid di Kabupaten Konawe. Setelah korban mengaku, ia bertemu dengan orang tua korban, dan sama-sama pergi melapor ke Polres Konawe, Senin (4/11/2024).

 

Sungguh sangat miris, ini jelas menambah beban berat kekhawatiran bagi orang tua terhadap keamanan anak-anak mereka. Apalagi dari fakta di lapangan terkuak bahwa kebanyakan pelaku sodom saat ini begitu banyak jumlahnya, karena mereka dulunya adalah korban. Sehingga dengan banyaknya kasus demikian akan semakin banyak muncul kasus serupa, jika pemerintah tidak mengambil langkah tegas untuk menyelesaikannya.

 

Di sisi lain, saat ini banyak tontonan yang jauh dari nilai edukasi bahkan merusak yang tak sedikit dijadikan tuntutan oleh generasi muda. Hal ini seperti konteks waria yang tidak jarang menjadi bahan hiburan, karena terlihat lucu padahal sejatinya secara tidak langsung menormalisasi tindakan yang negatif. Belum lagi tayangan film yang menampilkan kaum gemulai hingga berpacaran sesama jenis pun diperlihatkan. Dari itu tidak sedikit memberi contoh untuk dilakukan.

 

Exit mobile version