Oleh: Sholihati, S. Pd
(Aktivis Muslimah)
Bangladesh, negeri dengan populasi kaum muslim terbesar ke-empat di dunia kini sedang membara. Pemantik bara api berasal dari problem akut masyarakat. Yakni, lebih dari 30 juta masyarakat Bangladesh hidup di bawah garis kemiskinan, pengangguran tinggi, jutaan mahasiswa menganggur karena susah mencari pekerjaan, korupsi akut, kondisi ekonomi juga tidak baik, kesenjangan sosial yang sangat tinggi.
Fenomena puncak pecahnya bara api tersebut disebabkan kebijakan pemerintah Bangladesh yang menetapkan pembatasan kuota seleksi pegawai negeri sipil (PNS). Sesuai keputusan Mahkamah Agung, pemerintah mengumumkan penurunan kuota pekerjaan publik dari 56% menjadi 7% dengan menambah kuota bagi loyalis pemerintah. Mahasiswa menuntut agar pemerintah Bangladesh menghapus sistem kuota untuk PNS tersebut dan menerapkan skema seleksi berbasis prestasi.
Demonstrasi besar-besaran dilakukan oleh mahasiswa, namun berujung kerusuhan yang mengerikan. Banyak mahasiswa dan warga yang akhirnya menjadi korban aksi kekerasan. Dilansir antara news tanggal 28 juli korban jiwa mencapai 211 jiwa dan 1600 jiwa lebih mengalami luka dan menjalani perawatan di rumah sakit. (antaranews.com). Selain itu jumlah penangkapan terhadap demonstran juga melampaui 2500 menurut AFP per 23 Juli lalu (www.beritasatu.com).
Polisi di Bangladesh bahkan diperintahkan “tembak di tempat”, bahkan sempat diberlakukan jam malam nasional untuk mengatasi kerusuhan besar tersebut. Pemerintah juga menerapkan pemadaman komunikasi dan menutup akses internet dan media social. Selain itu lebih dari 2000 orang ditangkap di seluruh negri atas tuduhan kdekerasan, sebagian besar dari mereka merupakan penduduk dari partai Nasionalis Bangladesh dan Jamaat-e-Islami yang notabene adalah partai oposisi.
Pada Senin (5-8-2024) ketika ribuan demonstran yang marah membanjiri jalanan ibu kota Bangladesh, Dhaka. Maka, pada hari yang sama, Shekh Hasina mundur dari jabatannya dan kabur ke luar negeri. Apakah dengan mundurnya Perdana Menteri Shekh Hasina setelah 15 tahun menjabat, kondisi Bangladesh bisa ideal sesuai harapan masyarakat?
Kapitalisme: Bara Api Sesungguhnya
Bara api yang terjadi di Bangladesh sebenarnya hal jamak yang terjadi di negara-negara lain yang ada di dunia. Hal ini berasal dari penerapan sistem kapitalisme busuk. Kondisi kemiskinan, pengangguran tinggi, jutaan mahasiswa menganggur karena susah mencari pekerjaan, korupsi akut dan kesenjangan sosial yang sangat tinggi merupakan problematika umum yang terjadi di dunia.