Nusantaranews.net – Bupati Solok Epyardi Asda beserta tim peduli bencana yang tergabung dalam Solok Super Team (SST) mengirimkan bantuan untuk para korban bencana banjir bandang (galodo) di Kabupaten Tanah Datar, Selasa (15/05/2024). Sebelumnya Epyardi Asda ikut membantu di Kabupaten Agam dengan menurunkan ekskavator dan bantuan lainnya.
Bantuan berupa ekskavator milik Pemerintah Kabupaten Solok serta dari Baznas sebesar Rp 25 Juta dan bantuan dari Korpri sebanyak 100 paket sembako.
Sedangkan bantuan dari bupati secara pribadi juga mendirikan dapur umum, selimut, pakaian ganti, kain sarung serta bantuan logistik lainnya dan menyerahkannya ke posko-posko yang ada di sekitar kawasan pengungsian.
Bupati Solok bersama tim kemudian berkunjung ke posko utama Rumah Dinas Bupati Tanah Datar (Indojalito).
Di lokasi itu Epyardi Asda langsung bertemu dengan Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansarullah dan Anggota Komisi VIII DPR RI John Kenedy Azis serta Bupati Tanah Datar Eka Putra.
Epyardi yang dikenal tegas dan peduli kepada warga langsung berdiskusi dengan Suhartoyo dan Dwikorita.
Di depan Gubernur Mahyeldi, Epyardi menanyakan langsung bagaimana penanganan bencana dan survei puncak Gunung Marapi.
“Sebagai kepala daerah dan di wilayah kami juga ada gunung berapi yakni Gunung Talang maka saya ingin secara jelas bagaimana dan apa penanganan pasca bencana ini. Dan untuk Marapi ini saya berharap kita semua juga melihat langsung bagaimana kondisi puncak Marapi itu, jangan-jangan nanti masih ada sisa material lahar dingin yang mengancam warga kita di bawah kaki bukit,”ujarnya.
Epyardi, minta kepada BMKG untuk menjelaskan terkait cuaca yang mempengaruhi Sumbar khususnya daerah yang bedekatan dengan gunung dan perbukitan seperti Kabupaten Solok.
“Kami minta arahan dan penjelasan langsung kepala BNPB dan BMKG, memang penjelasan ini yang kami butuhkan. Kordinasi yang cepat sehingga kami kepala daerah tahu apa yang mesti dilakukan. Salah satu contoh tadi ada solusi dengan relokasi,”tuturnya.
Bupati Solok Juga turut menyampaikan laporan dan keluhan masyarakat Kabupaten Agam korban yang sebelumnya telah ia kunjungi.
“Kemarin saya telah datang ke tanah Agam, dan di situ masyarakat melaporkan bahwa mereka sudah takut untuk tinggal kembali di daerah itu, dan ini yang ingin kita carikan solusinya, karena menjadi traumatik bagi mereka,” ucapnya.
“Tadi malam kami mendapatkan musibah yang luar biasa dan menyebabkan terputusnya akses jalan nasional yang ada di Kabupaten Solok menuju Solok Selatan,” ucap Epyardi menambahkan.