Oleh: Nani, S.PdI (Relawan Opini Konawe Selatan)
Pendidikan adalah fondasi bagi masa depan sebuah bangsa. Namun ironisnya, banyak sekolah di Indonesia masih dalam kondisi memprihatinkan. Bangunan reot, fasilitas terbatas, dan kurangnya tenaga pengajar berkualitas menjadi pemandangan umum. Kondisi ini menunjukkan abainya negara dalam memenuhi hak dasar anak untuk mendapatkan pendidikan yang layak.
Dilansir oleh ANTARA, Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Tangerang, Banten, menyebutkan sebanyak 96 Sekolah Dasar Negeri (SDN) di daerah itu dalam kondisi rusak berat.
“Yang mengalami kerusakan sebanyak 96 sekolah, tingkat sekolah dasar,” kata Kabid SD Disdik Kabupaten Tangerang Dilly Windu di Tangerang (Jumat, 9/8/2024).
Berbagai program renovasi sekolah telah dicanangkan pemerintah. Meski demikian, upaya ini belum cukup signifikan untuk mengatasi masalah yang sudah berlangsung lama. Anggaran yang dialokasikan seringkali tidak digunakan secara efektif, sehingga tidak memberikan dampak jangka panjang.
Apa penyebabnya?
Salah satu faktor utama adalah kurangnya prioritas pemerintah terhadap sektor pendidikan. Anggaran pendidikan seringkali terpotong untuk membiayai proyek-proyek lain yang dianggap lebih mendesak. Selain itu, lemahnya pengawasan terhadap penggunaan anggaran juga menjadi masalah. Selain itu, penguasa yang tidak peduli tidak akan memenuhi kebutuhan tersebut, bahkan abai karena penguasa jauh dari pemahaman terkait tugas seorang penguasa yaitu mengurus rakyat. Inilah watak negara dalam naungan kapitalisme yang selalu menggunakan asas manfaat tanpa memikirkan tugas yang sesungguhnya.