Oleh: Emy
(Ibu rumah tangga)
Belum lama ini Polisi menangkap pelaku penusukan, pria bertato berinisial AK (24) dijalan Raya Gading Tutuka,Soreang Bandung, pada Selasa 28/5/24. Pelaku yang melakukan penusukan berinisial MAS (21), pria tersebut dihadirkan secara langsung dalam konferensi pers di Mapolresta Bandung. sementara dua pelaku lainnya, inisial MAR (16) dan MA (17), tidak dihadirkan karena masih dibawah umur.
MAS tampak hadir dipersidangan dengan mengenakan kursi roda, pasalnya pelaku tersebut dihadiahi timah panas oleh polisi saat ditangkap. Kapolres Bandung Kusworo Wibowo mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pada pukul 16.30 WIB. Beberapa jam setelahnya pelaku dapat ditangkap, Kusworo mengatakan aksi tersebut dilakukan oleh salah satu anggota Geng motor, yang berjumlah tiga orang, sedangkan
korbannya juga salah satu anggota Geng motor dari kelompok yang berbeda.
Pihak Polisi mengungkapkan, setelah mendapat informasi penusukan tersebut, polisi langsung melakukan olah TKP. Sedangkan korban langsung dibawa kerumah sakit, namun demikian nyawanya tidak tertolong. Kusworo menyebutkan polisi langsung melakukan penyelidikan, terkait dengan penusukan tersebut dan pelaku langsung bisa diamankan, karena pelaku adalah Geng motor yang meresahkan, maka dilakukan penembakan ditempat.
Fenomena Geng motor saat ini sangat marak terjadi, terlebih perbuatan mereka memicu pada kekerasan, perampokan dan tak segan-segan para pelaku melakukan hal yang lebih tragis, yaitu mengarah kepada pembunuhan. Jelas hal yang dilakukan oleh Geng motor, sangat meresahkan dan mengganggu kenyamanan masyarakat, karena sikap arogan yang dilakukan oleh kelompok tersebut. biasanya kelompok Geng motor beranggotakan anak muda yang bermasalah dalam kehidupannya terutama masalah dalam keluarganya, dan biasanya mereka ingin membuktikan eksistensi mereka kepada kelompok Geng motor yang lain.
Prilaku remaja saat ini memang sudah diluar batas, semua ini disebabkan tidak adanya kontrol terutama dalam keluarga, masyarakat dan negara. Selama ini negara menganggap bahwa kenakalan remaja adalah sesuatu yang wajar, dan akibatnya kenakalan remaja semakin brutal. Semua ini akibat sangsi yang diberikan kepada pelaku Geng motor tidak tegas, sehingga tidak membuat mereka jera. Apalagi dalam kehidupan negara yang mengadopsi sistem Demokrasi ini, rakyat diberikebebesan berpendapat dan berekspresi, untuk melakukan sesuatu yang diinginkannya, dan tidak perduli dengan keselamatan orang lain dan dirinya sendiri.