Opini

Arus Moderasi Beragama, Mengancam Generasi Muda

219
×

Arus Moderasi Beragama, Mengancam Generasi Muda

Sebarkan artikel ini

Oleh; Dessy Purmai

(Ibu Peduli Generasi)

Sebanyak 500 pelajar di Balikpapan berkontribusi dalam kegiatan bertajuk “Sosialisasi Moderat Sejak Dini” yang mengangkat tema “Cinta Tuhan dengan mencintai Indonesia” pada Rabu detikhikmah.com(11-09-2024).

Ibu Iriana Jokowi, ibu Wury Ma’ruf Amin, dan sejumlah istri menteri Kabinet Indonesia Maju (KIM) turut hadir yang juga tergabung dalam Organisasi Aksi Solidaritas Era (OASE) KIM.

Ratusan pelajar lintas agama ini berasal dari sekolah madrasah aliyah dan SMA se-Kota Balikpapan yang bernaung di bawah Kementerian Agama (Kemenag), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Istri menteri agama Yakut Cholil Qoumas, ibu Eny Retno Yakut mengatakan bahwa kegiatan ini sengaja menyasar kalangan pelajar sebagai upaya penanaman nilai-nilai moderasi beragama sejak dini.

Moderasi beragama kali ini menyasar pelajar muslim di institusi pendidikan. Kegiatan tersebut sesuai pesanan Barat dan ditujukan untuk menangkal ide radikalisme di kalangan pelajar. Jelas yang dimaksud adalah organisasi pengemban risalah Islam ideologis yang dipandang sebagai musuh ide kapitalisme, agar generasinya bahkan seluruh umat kembali kepangkuan Islam nan lurus.

Pengarusutamaan ide moderasi beragama mempunyai tujuan memoderasi generasi agar memiliki profil moderat dalam beragama. Moderat dalam hal ini tidak ekstrem dalam beragama, mengambil jalan tengah, selalu bersikap toleransi antar budaya serta agamanya (Islam)

Sebenarnya ide moderasi beragama adalah langkah-langkah Barat dalam mempertahankan hegemoni kapitalisme atas negeri-negeri kaum muslim. Dengan demikian ide-ide kapitalisme tetap eksis di benak umat Islam. Praktik penjajahan dan penjarahan kekayaan alam di seluruh wilayah negeri ini dapat berjalan sesuai keinginan para kapital. Sejatinya moderasi beragama yang diopinikan secara masif adalah salah satu strategi barat dalam menguasai kekayaan alam milik Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *