Jakarta, nusantaranews.net – Asosiasi Personal Vaporizer Indonesia (APVI) mengajak masyarakat untuk memahami penggunaan vape yang aman dan sesuai aturan. Dengan demikian, manfaat pengurangan faktor risiko dari produk inovasi ini akan semakin terasa. Imbauan tersebut disampaikan pada diskusi hari ini yang terselenggara dalam rangka memperingati World Vape Day yang jatuh pada 30 Mei 2024.
“Kami percaya bahwa vape mulai diterima oleh masyarakat Indonesia sebagai produk inovatif dari tembakau. Hingga hari ini, tercatat sekitar 1.317 individu atau kelompok di berbagai provinsi yang terdaftar sebagai anggota kami,” kata Ketua Umum APVI Budiyanto dalam keterangannya, Jumat (31/5/24).
“Kondisi saat ini berbeda dibandingkan dengan ketika APVI pertama kali didirikan pada 2015. Ketika itu, masyarakat masih belum banyak mengenal vape. Sekarang, vape sudah dikenal, tetapi tantangannya adalah meyakinkan para pemangku kepentingan bahwa produk ini rendah risiko,” sambungnya.
Pria yang karib disapa Budi JVS menjelaskan, risiko kesehatan tiap produk tembakau berbeda, terutama antara produk yang dibakar dan tidak. Secara spesifik, sudah banyak kajian di luar negeri yang mengindikasikan vape memiliki risiko lebih rendah daripada produk tembakau konvensional. Namun demikian, belum banyak kajian ilmiah dalam negeri yang dapat mendukung perumusan kebijakan yang berbasis bukti.
“Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat dalam halaman situs resminya mengatakan, produk vape dapat menjadi alternatif berisiko rendah bagi perokok dewasa. Selain itu, mereka yang beralih sepenuhnya kepada vape akan merasakan manfaat yang lebih signifikan dibanding dual user,” ujar Budi.
Sekretaris Jenderal APVI, Garindra Kartasasmita menjelaskan, pertumbuhan pesat pengguna vape di Indonesia belum diikuti oleh pemahaman yang benar tentang cara pemakaian alat secara bertanggung jawab. Bahkan, sering terjadi penyebaran informasi yang kurang tepat.
“World Vape Day tahun ini mengambil tema Epidemi Mispersepsi. Dalam konteks Indonesia, topik ini sangat relevan dengan beberapa pemberitaan terkini mengenai penggunaan produk vape secara tidak tepat,” jelasnya.