Nusantaranews.net – Alek Kawua Nagari Garabak Data Kecamatan Tigo Lurah, Senin (12 Agustus 2024) di Medan Nan Bapaneh Nagari Garabak Data.
Dihadiri Bupati Solok Diwakili Kepala Dinas Kesehatan Zulhendri, SKM, M.Kes, Ketua TP-PKK Kabupaten Solok Ny. Hj. Emiko Epyardi Asda, SP, Kepala DKUKMPP Ahpi Gusta Tusri, S.STP, M.Si, Kepala Dinas Pertanian drh. Kennedy Hamzah, Kepala Dinas Sosial Mulyadi Marcis, SE, MM, Kepala Disdukcapil Riki Carnova, S.STP, M.Si, Kepala DPRKPP Retni Humaira, ST, Kalaksa BPBD Drs. Irwan Efendi, Sekretris DPPKBP3A Linda, Kepala Bagian Umum Setda Kab. Solok Indra,
Tokoh Masyarakat Kabupaten Solok Asrul Syukur, Camat Tigo Lurah Tedi Aurora, Forkopimcam, Walinagari Garabak Data Pardinal, S.Pd.I, Ketua LKAAM, KAN, dan BPN Garabak Data, Tokoh-Tokoh Masyarakat Nagari Garabak Data dan Masyarakat Garabak Data.
Sambutan Walinagari Garabak Data,” Selamat datang kepada Bapak Bupati bersama Ibu Ketua TP-PKK di Nagari Garabak Data, beginilah kondisi Nagari kami, kami ucapkan terimakasih kepada Bapak dan Ibu beserta jajaran yang telah mau berkunjung ke Nagari Kami.”
Dari 74 Nagari di Kabupaten Solok, Garabak Data merupakan Nagari paling ujung dan paling terisolir.
Untuk itu kami memohon pembenahan akses jalan ke Nagari Garabak Data agar tidak lagi terisolir dan bisa setara pembangunannya dengan nagari-nagari lainnya yang ada di Kabupaten Solok, katanya.
Sambutan Ketua TP-PKK Kabupaten Solok,” kami menyampaikan atas nama pribadi dan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Solok mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya untuk Bapak Wali Nagari Garabak Data dan seluruh jajaran yang berkenaan mengundang kami untuk mengikuti kegiatan Alek Kawua dan Silaturahmi dengan Tokoh Masyarakat Nagari Garabak Data yang kita cintai ini.”
Selain ingin menyaksikan kegiatan alek kawua kami juga ingin bersilahturahmi dengan seluruh tokoh Masyarakat, niniak mamak, alim ulama, bundo kanduang, tokoh pemuda, kader dan ketua kelembagaan yang ada di Nagari Garabak Data ini, tuturnya.
Budaya Alek Kawua ini harus terus kita jaga dan lestarikan, karena hal ini dibeberapa daerah sudah jarang dilaksanakan. Diharapkan, dengan kegiatan alek kawua ini, yang merupakan tata cara (adat) untuk keselamatan masyarakat terkhusus agar jauh dari musibah.