Opini

Aborsi Marak, Dimana Perlindungan Negara ? 

134

Oleh : Ratih Ramadani, S.P.

(Praktisi Pendidikan)

Dilansir dari TRIBUNNEWS.COM (30/12/2024) Fakta-fakta pasangan kekasih menggugurkan kandungan atau aborsi di sebuah indekos wilayah Pegadungan, Jakarta Barat. Seorang wanita berinisial DKZ (23) nekat menggugurkan kandungan saat janin memasuki usia 8 bulan.

DKZ terlihat hubungan terlarang dengan kekasihnya, RR (28), hingga keduanya tega melakukan tindakan aborsi. Polsek Kalideres Jakarta Barat pun berhasil mengamankan DKZ dan RR di Kalideres, Jakarta Barat.

Kabar kurang menyenangkan kali ini datang dari salah satu artis tanah air, yakni Nikita Mirzani. Pasalnya diketahui jika anak Nikita Mirzani yang akrab disapa Lolly dikabarkan telah hamil di luar nikah dan juga melakukan aborsi. Diketahui sebelumnya jika hubungan antara Nikita dan Lolly kurang baik semenjak memutuskan tidak melanjutkan lagi pendidikannya di luar negeri dan kabur dari asramanya. Dalam salah satu live Nikita, ia membenarkan jika anak gadisnya telah melakukan aborsi (tvonenews.com, 30/8/2024).

Maraknya Aborsi Dampak Dari Pergaulan Bebas

Indonesia adalah negara yang terkenal dengan budaya timurnya, tapi seiring dengan berputarnya waktu, kini Indonesia mulai menganut paham barat. Yang mana sebagian besar masyarakatnya sudah mulai menormalisasi seks bebas dengan dalih kebebasan individu. Hal ini terjadi tentu saja bukan tanpa sebab. Ada banyak faktor yang menyebabkan terjadinya pergeseran paham akan pergaulan. Salah satunya adalah dampak dari tontonan yang tidak terkontrol baik dari negara, keluarga maupun lingkungan. Ditambah lagi dengan kurangnya tuntunan terhadap generasi saat ini, sehingga mereka terkesan tidak punya tujuan hidup dan hanya tahu bersenang-senang tanpa memikirkan dampak akan perbuatan mereka.

Maraknya kasus aborsi di Indonesia saat ini mencerminkan kegagalan sistem pendidikan dalam mencetak generasi yang unggul dan berakhlak mulia. Negara juga mengeluarkan kebijakan yang menfasilitasi pergaulan bebas menambah rusaknya generasi saat ini. Pergaulan bebas yang berujung aborsi bahkan membuat pelakunya meregang nyawa tetap tak bisa menjadi pelajaran bagi pelaku lainnya. Individu cenderung hanya memikirkan nikmat sesaat yang akan membawa mereka pada kerugian yang sangat besar.

Sistem sanksi dari negara juga tidak menimbulkan efek jera pada pelaku sehingga cenderung ingin mengulangi perbuatan maksiat mereka, dan yang belum melakukan penasaran untuk mencobanya.

Exit mobile version