Selamatkan Generasi’ Kenali HIV/AIDS: Pengertian, Penularannya, dan Cara Pencegahannya

Oleh: SETIA NURANI

 ( Mahasiswa FDIK UIN Antasari Banjarmasin )

HIV / AIDS bukan lagi menjadi hal asing dan sering terdengar di telinga masyarakat. Kasus mengenai HIV / AIDS di Indonesia kini semakin mengalami perlonjakan di setiap tahunnya. Tercatat, puncak lonjakan penderita HIV terjadi di tahun 2023 yaitu sebanyak 57.299 orang dari 6.142.136 orang yang dilakukan tes. Paling banyak kasus terjadi pada rentang  umur 24-49 tahun dengan persentasi 64% . Diikuti oleh usia 20-24 tahun dengan persentase 18,1 %. Di dominasi oleh pemderita jenis kelamin laki-laki sebesar 71% dan 29% berjenis kelamin perempuan.

Sedangkan untuk penderita AIDS ditahun 2023 rentang periode Januari-Desember tercatat sebanyak 17.121 orang penderita. 49% mendominasi yaitu pada usia 30-39 tahun, kemudian 39,2% yaitu pada usia 20-29 tahun dan 30,7% pada kelompok usia 40-49 tahun.

(INDONESIA.CO.ID)

Jika dilihat dari data di atas, kasus HIV / AIDS rata-rata diderita oleh kelompok usia produktif yang mana hal ini cukup memprihatinkan mengingat Indonesia memiliki visi misi besar yang disebut Indonesia Emas di tahun 2045. Penyebaran edukasi tentang HIV/AIDS perlu diperluas lagi agar masyarakat memahami apa itu HIV/AIDS, kontak penularan, dan cara pencegahannya.

*Pengertian HIV dan AIDS*

HIV merupakan singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. Sesuai namanya, HIV merupakan virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Virus ini akan terus menerus menyerang imun tubuh manusia dan menimbulkanlah penyakit bernama AIDS. Jadi, AIDS adalah nama penyakit yang mana berupa kondisi rusaknya sistem kekebalan tubuh yang diakibatkan oleh virus HIV. Naasnya, sampai detik ini penyakit HIV/AIDS masih belum ditemukan obatnya. Pada kasus yang lebih parah akhir dari penyakit ini berujung kematian. Proses Gejala Periode HIV/AIDS sebagai berikut.

1) Stadium 1 (Periode Jendela)

Ditandai dengan mulainya adanya identifikasi gejala seperti flu dengan demam yang muncul dan hilang dengan sendirinya, jika dilakukan tes HIV/AIDS belum terlihat akan terindikasi HIV. Lama periode ini yaitu selama 1-6 bulan. Pada periode ini cenderung  penderita akan terlihat biasa saja dikarenakan gejala yang muncul wajar terjadi.

2) Stadium 2 (Positif Asimtomatik)

Pada periode ini, tidak ada gejala lanjutan yang dirasakan penderita, namun ketika dilakukan tes HIV, maka hasilnya akan terlihat positif terindikasi HIV/AIDS. Periode ini berlangsung selama 5-10 tahun.

3) Stadium 3 (Munculnya Gejala)

Periode ini menandakan virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh sudah semakin menyebar. Ditandai dengan munculnya gejala yang lebih signifikan seperti; kekebalan tubuh yang menurun, gejala flu yang berterusan dan terlalu sering, pembesaran kelenjar getah bening, muncul bintik putih seperti sariawan di area tenggorokan, lidah, dan mulut.

4) Stadium 4 (Kondisi AIDS)

Stadium ini merupakan periode akhir yang mana penderita akan terserang sakit fisik maupun psikologisnya. Gejala yang dialami yaitu; kondisi kekebalan tubuh yang rusak parah dengan mudahnya terserang penyakit, dan lemah, terjadinya kerusakan otak dan saluran tenggorokan, badan teramat kurus, sariawan yang tidak dapat sembuh, dan timbul bercak merah di area sekitar kemaluan. 

*Kontak Penularan Penularan HIV/AIDS*

 Penularan terjadi melalui adanya kontak langsung dengan si penderita yang harus masuk ke dalam tubuh orang lain yaitu melalui cairan tubuh berupa;

1. Cairan Kelamin; kontak penularan ini yaitu melalui hubungan seksual. Kebanyakan penyakit HIV/AIDS terjangkit oleh orang yang suka gonta ganti pasangan dalam melakukan hubungan seksual. Pergaulan bebas dan Seks Komersial menjadi faktor paling mudah penyebaran HIV/AIDS

2. Aliran Darah; Penularan ini melalui tusukan jarum suntik atau benda tajam lainnya yang bekas penderita. Sehingga jika di suntikkan ke orang lain akan menularkan penyakit HIV/AIDS karena masuk langsung ke aliran peredaran darah

3. ASI (Air Susu Ibu); Sayangnya penyakit ini juga  dapat ditularkan antara ibu menyusui dan bayinya melalui pemberian ASI

*Cara Pencegahan*

Pencegahan agar terhindar bahaya penyakit HIV/AIDS yaitu dengan menjauhi kemungkinan-kemungkinan terjadinya penularan dan pemicu antara lain;

1. Pantang; Pantang yang dimaksud ialah jangan sembarangan dan jangan melakukan hubungan seksual dengan sembarang orang, sering berganti-ganti pasangan, atau dengan yang bukan mahramnya. Dalam Islam sendiri diajarkan dimulai dengan menjauhi perbuatan zina seperti pacaran karena perbuatan tersebut dapat menggiring ke perbuatan yang memudharatkan. Pada kasus ini ajaran ini menjauhkan dari penyakit menular seksual seperti HIV/AIDS

2. Memakai Kondom atau Alat Kontrasepsi; Pada kasus pasangan suami istri yang salah satunya terindikasi HIV/AIDS, demi mencegah penularan maka disarankan agar menggunakan alat kontrasepsi berupa kondom ketika melakukan hubungan seksual

3. Waspadai Benda Tajam; Waspada terhadap benda-benda tajam yang memungkinkan sebagai sumber  penularan seperti jarum suntik bekas, alat cukur, tindik, dan jarum akupuntur

4. Jauhi penggunaan narkotika dan obat-obat terlarang (Narkoba); terutama yang menggunakan jarum suntik seperti putaw dan sebagainya

5. Perbanyak Pemahaman Edukasi HIV/AIDS; Pemahaman serta informasi mengenai definisi HIV/AIDS, gejala, penularannya, dan cara pencegahannya perlu didapatkan sebanyak-banyaknya agar terhindar dari bahaya HIV/AIDS

Waspada dan selalu berhati-hati terhadap segala penyakit merupakan penghargaan dan bukti syukur terhadap hidup yang telah diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Khususnya, sebagai generasi muda sebagai penerus Bangsa harus lebih bijak menentukan langkah yang dipilih agar tidak terjerumus kepada hal yang dapat merusak masa depan diri sendiri maupun masa depan Bangsa.